Kamis, 22 Maret 2018

Observasi Mie Ayam Royal


            Nama   : Nurul Khoiriyah
            Npm    : 1602040205
            Kelas   : Esy(D)
            Email   : khoiriyahnurul100@gmail.com

LAPORAN OBSERVASI PENGANTAR BISNIS
“Mie Ayam Royal”

A.    Latar belakang masalah dan rumusan masalah
Dalam hal ini kewirausahaan sangatlah penting  untuk membuka lapangan pekerjaan yang baik. Kewirausahaan adalah usaha yang mungkin banyak diminati oleh banyak orang. Mereka dapat mengembangkan modal dengan cara melakukan suatu usaha yang dapat memberikan peluang bagi mereka yang tidak mempunyai pekerjaan. Usaha seharusnya dirintis dari usaha kecil yang lama-lama akan menjadi usaha besar. Dalam pengembangan kewirausahaan memang sangat memerlukan ketelatenan dan kesabaran apabila ingin menuju kesuksesan.
Usaha kecil dan menengah itulah salah satu contoh usaha yang mungkin sekarang ini banyak kita temukan. Mereka menjalankan usahanya dengan modal yang seminimal mungkin dan dapat hasil yang lumayan. Mereka juga menganggap bahwa usaha yang dibangun dari hal terkecil maka akan membuahkan hasil yang lebih baik lagi.
Salah satu contoh usaha kecil dan menengah adalah usaha Mie Ayam yang di dirikan oleh Bapak Winarno. Beliau telah mengelola modal untuk usaha tersebut dengan sebaik mungkin. Pendapatan yang telah didapatkannya selama ini sudah cukup lumayan. Pengelola yang sangat baik telah diterapkan dalam usaha ini, sehingga mengetahui pemasukan maupun pengeluaran yang harus d rinci.
Memang sekarang ini kewirausahaan sangatlah penting dan juga dikategorikan sebagai kebutuhan. Usaha yang maju akan menghasilkan keuntungan yang lebih banyak. Selain itu juga dapat member peluang yang luas bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan. Jadi kewirausahaan lebih banyak untungnya dari pada ruginya apabila dikelola dengan sebaik mungkin.



B.     Deskripsi hasil Observasi
“Kedai Mie Ayam Royal” merupakan salah satu tempat yang akan saya jadikan sebagai observasi kali ini. Usaha yang sangat memasyarakatkan inilah yang ingin kami ketahui dari berdirinya sampai sekarang ini. Warung ini berdiri sudah cukup lama yakni 38 tahun terhitung sejak tahun 1979. Mulai dari merintis awal sampai bisa berkembang seperti sekarang. Kami melakukan beberapa tanya jawab atau wawancara dengan pemilik kedai. Beliau telah memberikan beberapa penjelasan tentang asal mula dari berdirinya kedai. Dari apa yang telah kami tanyakan kepada pemilik kedai, maka dapat sedikit mengerti bagaimana usaha ini bisa terlaksana.
Dalam pelaksanaan observasi ini kami telah mengetahui beberapa hal yang harus dilakukan dan bagaimana kita harus melangkah. Mie Ayam adalah makanan yang beliau jual di kedai tersebut, selain itu juga menyediakan berbagai minuman seperti teh botol dan es campur. Tapi tidak lupa juga Bapak Winarno menjelaskan modal apa saja yang harus dimiliki untuk menjalankan usaha seperti ini. Tidak hanya modal yang beliau miliki tetapi juga kesabaran dan keuletan sehingga dapat seperti sekarang. Beliau juga memberikan beberapa masukan yang mungkin dapat saya gunakan untuk usaha selingan di masa depan.
Berdirinya warung sederhana ini berawal dari modal kecil tetapi akan menjadi lebih banyak lagi dengan berjalannya waktu yang semakin memberikan banyak peluang bagi wirausahawan seperti beliau. Sehingga dengan mudah warung tersebut akan diterima oleh masyarakat. Tidak harus dengan keuntungan yang banyak tetapi akan lebih sedikit demi sedikit asalkan dapat terus berjalan hingga menuju kesuksesan nantinya.
Pak Winarno tamatan dari SMA. Beliau tidak melanjutkan sekolahnya kejenjang S1. Dikarenakan ekonomi orang tua yang tidak mencukupi pada saat itu. Semenjak lulus SMA beliau ikut kerja bersama pakdenya menjadi karyawan pembuat Mie selama 3 tahun. Lalu beliau menikah dan merantau untuk tinggal d daerah bagian Sumatera tepat nya d provinsi Lampung yaitu daerah metro. Karena beliau mempunyai kemahiran dalam membuat Mie maka beliau memutuskan untuk berwirausaha dalam berjualan mie bersama sang isrti. Di mulai dari mempunyai modal kecil mereka nekat untuk mencoba berwirausaha membuka kedai mie ayam.
Beliau juga sudah beberapa kali pindah kedai karena pada saat itu sering ada pembongkaran d pasar Metro, maka sekarang beliau menetap d pasar Metro, tepatnya dibagian penampungan pasar cendrawasih. Mie ayam merupakan salah satu makanan yang banyak diminati dan banyak dijumpai dimanapun. Pada tahun 2012 beliau kedatangan tamu dari Bandar Lampung untuk pemeriksaan Lab, untuk menguji apakah mie tersebut mengandung bahan-bahan makanan yang berbahaya atau tidak. Setelah diuji ternyata hasil mie nya negatif bebas dari formalin dan sejenisnya. Karena beliau memproduksi mie tersebut dengan resep rahasia yang tidak diketahui oleh orang lain. Maka dari itu mie ayam Pak Win ini digemari oleh banyak kalangan dikarenakan rasa mie nya yang enak dan tentu rasa nya berbeda dengan penjual mie ayam lainnya.
(artinya usaha mie ayam ini telah menerapkan etika bisnis dan tanggung jawab sosial kepada konsumennya yaitu Perlindungan konsumen. Konsumerisme didefinisikan sebagai segala kegiatan yang dilakukan untuk melindungi hak-hak konsumen. Konsumen memegang peranan penting dalam kesuksesan perusahaan, sehingga upaya perlindungan hak-hak konsumen dirasa sangat penting. Hak-hak konsumen meliputi: hak untuk mendapatkan produk yang aman, hak atas informasi, hak untuk memilih dan hak untuk didengarkan.)[1]
Beliau juga memberikan pelayanan yang baik kepada pembeli maupun pelanggan dengan pelayanan yang baik sehingga si pembeli merasa nyaman berada di tempat tersebut. Dan beliau tidak merubah rasa yang telah disukai oleh pelanggan, agar pelanggan atau pembeli tidak berpindah tempat dan terus menyukai mie ayam yang ia buat.
Mulai berjualan dari tahun 1979 sampai sekarang ini sudah banyak keinginan yang beliau wujudkan. Dari menyekolahkan anak hingga jenjang S1, membeli rumah dan naik haji bersama sang istri. Beliau menyampaikan, dalam menjalankan usaha, yang terpenting adalah adanya kemauan kuat pantang menyerah.
Biaya yang dikeluarkan untuk setiap harinya dalam berjualan mie ayam:
·         Daging ayam                                                             :Rp.     180.000.00
·         Toge, daun caisim, timun                                          : Rp.      50.000.00
·         Cabe rawit                                                                 : Rp.      30.000.00
·         Daun bawang                                                            : Rp.      15.000.00
·         Bahan pembuatan mie(telor, tepung dan sejenisnya): Rp.      85.000.00
·         Kecap/saos                                                                : Rp.      25.000.00
Jumlah                                                                       : Rp.    385.000.00
Maka modal perbulan                                               : Rp11.550.000.00


Pendapatan rata-rata dari setiap harinya untuk penjualan mie ayam:
1 mangkok mie ayam dijual seharga Rp.8.000.00. Untuk setiap harinya terjual 50-60 mangkok, dan diperkirakan penghasilan sekitar Rp.480.000.00.
Pendapatan perbulan sekitar Rp.14.400.000.00.
Maka dapat disimpulkan pendapatannya selama satu bulan atau laba yang diperoleh sekitar Rp.2.850.000.00

C.     Kesimpulan
Dari wawancara yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa wirausaha tidak harus memerlukan modal yang banyak. Dari usaha kecilpun apabila seseorang tersebut mempunyai jiwa telaten dan sabar maka akan menjadi bisnis yang baik.
Usaha akan terus maju apabila didalamnya ada kesabaran dan kejujuran yang selalu ditanamkan oleh pemilik kedai. Tidak harus dengan keuntungan yang banyak tetapi akan lebih baik sedikit demi sedikit asalkan dapat terus berjalan hingga menuju kesuksesan nantinya.

DAFTAR PUSTAKA

Alzeta Muniya, Teori dan Aplikasi di Indonesia, Yogyakarta:Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi        
Universitas Negeri Yogyakarta,2011

Winarno, Kedai Mie ayam Royal, Metro:Pasar Cendrawasih,2017


Lampiran

Foto kegiatan observasi
 






























[1] Muniya Alteza, Pengantar Bisnis: Teori dan Aplikasi di Indonesia, (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, 2011), hal 21.